Minggu, 31 Oktober 2010

Kota Qu...Cilik Tapi Religius






KOTA Kudus lebih dikenal sebagai Kota Kretek. Pasalnya, wilayah ini merupakan penghasil rokok kretek terbesar di Jawa Tengah. Namun sejatinya, Kudus terbilang komplet menawarkan obyek wisata.

Industri rokok seolah menjadi denyut nadi kota yang berada 51 kilometer di sebelah timur Kota Semarang. Sebagai pencinta traveling, Anda pun bisa melihat sejarah industri rokok di Museum Kretek.

Selain predikat Kota Kretek, Kudus juga memiliki julukan lain sebagai Kota Santri. Makam Sunan Kudus dan Sunan Muria yang berada di Kudus menjadi bukti kuat perkembangan agama Islam pada abad pertengahan. Peninggalan yang masih dapat disaksikan, selain makan Sunan Kudus dan Sunan Muria, terdapat juga masjid Menara Kudus.

Berjarak sekira 18 km dari pusat pemerintahan Kudus, Anda bisa menjumpai air terjun Montel. Letaknya di sebelah utara makan Sunan Muria. Dengan jarak kira-kira 1,5 km dari Pesanggrahan Colo dan ketinggian sekira 50 meter di atas permukaan laut, air terjun Motel menjadi magnet utama wisatawan.

Biasanya, obyek wisata ini menyatu dengan paket wisata makam Sunan Muria. Para peziarah yang baru selesai berdoa di makan Sunan Muria, biasanya mampir di air terjun Montel. Apalagi lokasinya memang searah dengan jalur ojek menuju makam.

Untuk mencapai tempat wisata ini, Anda harus berjalan melalui jalan setapak dengan jarak sekira 1,5 km dari jalur ojek ke makam. Di sana memang ada jasa ojek yang akan mengantar sampai lokasi, tapi para wisata sering kali memilih berjalan kaki. Selain menyehatkan tubuh, pengunjung lebih puas menikmati pemandangan alam di kanan dan kiri jalan setapak, salah satunya perkebunan kopi.

Selain panorama alam, pengunjung terkadang bisa melihat monyet-monyet yang jadi penduduk asli Montel. Uniknya, binatang ini juga diabadikan menjadi nama tim futsal wartawan Kudus, yakni Asosiasi Futsal Kethek Montel (Asal Kemon). Monyet di kawasan ini hanya berkelebatan saja di dahan-dahan pohon dan sangat jarang menjahili para wisatawan.

Di air terjun yang memiliki ketinggian sekira 50 meter ini, wisatawan dapat menikmati kejernihan air di telaga yang berada di bawah air terjun. Gemericik air yang jatuh di atas bebatuan dan kicauan burung nan merdu langsung memantik suasana romantis. Tidak jarang karena keindahan dan eksotismenya, objek ini dijadikan lokasi untuk keperluan foto pre-wedding atau sekadar mengabadikan foto menarik.

Dari lokasi ini, wisatawan dapat meneruskan perjalanan ke objek wisata Air Tiga Rasa. Disebut demikian karena terdapat tiga mata air yang memiliki rasa berbeda.

Selain meminumnya langsung, biasanya para pengunjung juga membawa pulang air dengan botol-botol yang banyak dijual di sekitar mata air. Banyak pengunjung yang meyakini airnya bisa menyembuhkan penyakit.

”Namun, itu semua dikembalikan kepada masing-masing individu. Terpenting jangan sampai ada unsur syirik,” saran salah seorang pemilik warung di kompleks Air Tiga Rasa, Kang Robet.

Menurut Kang Robert, di atas Air Tiga Rasa terdapat makan Syekh Sadzali, yang dipercaya merupakan salah satu murid Sunan Muria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar